Acara ‘Ramah Tamah Pergantian Kepemimpinan STAI Al-Fatah. (foto: Alya/MINA) |
Sementara itu, Wahyu Iwa Sumatri selaku Ketua STAI Al-Fatah yang baru, yang diresmikan pada Selasa malam 1 Maret 2016 yang lalu mengatakan, ia ingin melanjutkan apa yang sudah dirintis sebelumnya dan menghantarkan mahasiswa Al-Fatah menjadi hafidz dan hafidzoh.
“Mengingat tuntutan masyarakat menghendaki agar para da’i penyantun umat memiliki ilmu yang sesuai dengan kebutuhan, kampus ini bertekad membuka jurusan PGMI yang Insya Allah akan melahirkan para guru berkarakter pemimpin dan sebagai dai yang dapat turut membantu pemecahan masalah di tengah masyarakat,” kata Wahyu.
Jurusan di bawah STAI Al-Fatah sementara ini baru satu yaitu Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
Menurutnya STAI Al-Fatah dalam masa kepemimpinannya akan mewajibkan mahasiswanya memiliki pasport guna melaksanakan praktek lapang dan pengabdian masyarakat berskala internasional. Sebagai pendukung program ini Al-Fatah sudah menjalin hubungan baik dengan sekolah tinggi dan pesantren-pesantren di Pattani, Thailand Selatan, Malaysia, dan Filipina.
“Ke depannya Al-Fatah diharapkan akan tumbuh menjadi perguruan tinggi pilihan umat, karena STAI ini merupakan tempat mewujudkan keinginan masyarakat dalam membangun mujahid intelektual yang berakidah kuat, bersih, lurus dan ihklas,” tambahnya.