Ketua STAI Al-Fatah, Wahyu Iwa Sumantri |
Ketua STAI Al-Fatah Wahyu Iwa Sumantri dalam kunjungannya ke Makmal Pendidikan Kamis (16/6) mengatakan, lembaganya bermaksud menjalin kerjasama dalam rangka rencana pembukaan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Makmal Pendidikan di bawah Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa yang berdiri sejak 2004, bergerak dalam laboratorium di bidang pengembangan dan inovasi pendidikan, khususnya pendidikan bagi masyarakat marjinal (dhuafa).
Menurut Wahyuis, begitu disapa, lembaga pendidikan keislaman di bawah naunan Pesantren, memiliki keunggulan dalam akhlak dan amaliyah. Namun perlu penguatan dalam keilmuan di lapangan.
“Landasan terbaik yang mendasari lembaga pendidikan keislaman adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Hanya kita memerlukan pengalaman dalam implementasi,” ujarnya.
STAI dalam tahun pendidikan ke depan, mengupayakan calon-calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik kalangan dhuafa dari daerah-daerah dengan skema beasiswa.
“Termasuk tahun ini kita akan menerima calon-calon mahasiswa Muslim dari Filipina dan Thailand, untuk nantinya akan mengembangkan sistem pendidikan Islam di negerinya masing-masing. Hanya kita masih mengupayakan beasiswa pendidikan untuk mereka,” imbuhnya.
Makmal Pendidikan, menurut Salim, salah satu pengurus, selama ini konsen dalam pengembangan inovasi pendidikan, mengacu pada prinsip kepemimpinan, budaya dan sistem sekolah.
“Kita ingin mengembangkan potensi adab, ilmu dan amaliyah guru-guru terbaik Indonesia,” ujarnya.
Dompet Dhuafa University, sedang mempersiapkan dua program studi untuk penguatan bagi guru-guru, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan bahasa Inggris.
Dalam upaya meningkatkan pengalaman liputan lapangan mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), STAI juga menjalin kerjasama dengan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dan Harian Radar Bogor.
dikutip dari Mi’raj Islamic News Agency (MINA)