Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur dalam kesempatan pembukaan Daurah Intensif Bahasa Arab yang diselenggarakan PP SDM STAI Al Fatah, 3 Ramadhan 1437 H, mengatakan bahwa sebagai Muslim tidak boleh putus asa dalam belajar bahasa Arab, karena putus asa adalah sifatnya orang kafir.
Imam Yakhsyallah Masur (tengah) pada
pembukaan dauroh bahasa Arab di STAI Al-Fatah

“Kita tidak boleh putus asa untuk mengusahakan belajar bahasa Arab, karena putus asa adalah sifat orang-orang kafir,” ujarnya dalam sambutan Pembukaan “Dauroh Intensif Bahasa Arab Bagi Pemula” dengan tema “Urgensi Bahasa Arab Dan Ilmu Syariah” pada Rabu (8/6), di Kampus STAI Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Ia menambahkan, Bahasa Arab adalah bahasa umat Islam, dimulai sejak munculnya Islam di Mekkah 15 abad lalu. Sebuah bahasa yang tidak luntur oleh zaman dan perubahan sebagaimana telah menjadi wadah peradaban Islam selama ini, baik dibelahan Timur maupun di Barat.

Dengan bahasa ini, Al-Qur’an diturunkan untuk mengatur kehidupan manusia, dengan bahasa ini pula, penutup para nabi dan rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berbicara dan menyampaikan risalah-Nya, urainya.

“Saya harap bahasa ini digunakan bagi ikhwan dan akhwat dalam kehidupan sehari-hari. Jangan pernah putus asa bagi yang belum berhasil membumikan bahasa Arab, karena yang pertama dilihat Allah yaitu niat dan kesunguhannya,” ujarnya.

Menurutnya, Allah menyebut bahasa Arab dalam Al-Qur’an berkali-kali di antaranya, dalam surat Yusuf ayat ke 2, Ar-Ra’du: 13, Thaha: 113, Az-Zumar: 28, Al-Fushilat: 3, Asy-Syura: 7, Az-Zukhruf: 3, dan Al-Ahqaaf: 12. Ini semua menunjukkan pentingnya dalam mempelajari bahasa Arab.

“Bahasa Arab ini dipilih oleh Allah untuk penghantar masuk surga, tetapi jangan dimaknai bahwa semua yang bisa bahasa Arab akan masuk surga seperti Abu Jahal, Abu Lahab, jika tidak beriman kepada Allah, tidak akan masuk surga,” katanya.

Bahasa Arab mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan Muslim di berbagai belahan dunia. Di samping itu juga diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bagian dari komunikasi dunia bersama dengan bahasa Inggris, Perancis, Jerman, dan China.

“Tidak bisa hidup orang Islam, kalau dia tidak bisa bahasa Arab, karena hidupnya Muslim tuntunannya Al-Qur’an, dan Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab. Orang Muslim yang baik pasti bisa bahasa Arab,” tambahnya.

Ia menegaskan, sungguh benar ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyuruh umatnya mencintai bahasa ini, sebagaimana sabdanya, “Cintailah bahasa Arab karena tiga hal; pertama, Karena aku adalah orang arab, kedua karena Al-Qur’an berbahasa Arab, dan ketiga karena bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab”.

Daurahpun diakhiri semalam, Ahad 14 Ramadhan dengan buka bersama dan pemberian sertifikat dari Ketua panitya, M Abduh, Lc.

Ditulis ulang dari Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
أحدث أقدم