Dr. Ahmed Abdul Malik, Ketua Pembina USIM (Universiti Sain Islam Malaysia), (kanan) memberikan pelakat cinderamata kepada Rektor STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam), Al Fatah, Cileungsi, Agus Sudarmaji,M.Sc. (kiri) (Foto: Putri/mirajnews.com)
Sekitar 30 orang mahasiswa Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) Bandar Baru Nilai, Sabtu (30/8), mengadakan kunjungan ke STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Al-Fatah, Cileungsi, Kabupaten  Bogor, Jawa Barat, untuk menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan.

“Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan kerja sama dalam pendidikan dan mempererat silaturahmi antara Mahasiswa Malaysia dan Indonesia, sehingga kelak hubungan ini tetap terjalin sampai seterusnya,” kata  Dr. Ahmed Abdul Malik, Ketua Pembina USIM, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) pada acara Kunjungan Studi Mahasiswa dan Dosen Universiti Sain Islam Malaysia ke kampus STAI Al Fatah, Bogor.

Dalam kesempatan ini Ketua Pembina USIM saling menyerahkan plakat cinderamata dengan Rektor STAI Al-Fatah, Agus Sudarmadji,M.Sc.

Sekitar tahun 1997-1999, Dr. Ahmed Abdul Malik merupakan native speaker (penutur asli) pembelajaran bahasa Arab di Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan.

Sementara K.H. Yakhsyallah Mansur,M.A. Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam STAI Al-Fatah mengatakan, Indonesia dan Malaysia dulunya adalah satu rumpun, akan tetapi berpecah karena penjajahan yang terjadi di zaman dulu.

Ia juga mengatakan, dalam pertemuan ini kita bisa menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dengan tujuan untuk menuntut ilmu, maka dengan ilmu kita lebih dekat dengan Allah, bisa diujikan kepada orang lain, bisa bermanfaat, bisa memecahkan salah satu problem manusia saat ini.

Muhammad Akif, Ketua Mahasiswa USIM mengatakan, ia sangat berharap agar pertemuan ini bisa terus memperkuat tali persaudaraan dan saling berbagi ilmu antara pemuda Malaysia dan Indonesia.

“Saya juge mengajak kepada teman-teman Malaysia dan Indonesia dapat bersatu dalam membantu perjuangan dan rasa kepedulian kita terhadap saudara kita di Palestina,” tambahnya.

Taufiqurrahman Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI mengatakan, semoga dengan kerja sama tersebut hubungan antara Malaysia dan Indonesia semakin terjalin erat.

Pesantren Al-Fatah telah bekerja sama dengan tiga lembaga pendidikan di Malaysia, yakni  Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Sultan Zainal Abidin (UNISZA), Sekolah Menengah Imtiaz Melaka Malaysia.

Khusus dengan Imtiaz Melaka, kerjasama berupa pengiriman guru tahfidz Al-Quran untuk pelaksanaan program menghafal Al-Quran bagi pelajar di sana.

Program yang diterapkan adalah Tajul Waqar (Mahkota Ketegaran), sebuah metode percepatan menghafal Al-Quran, kerjasama Pesantren Al-Fatah dengan Ma’had Tahfidz Daar Al-Quranul Karim was Sunnah Gaza, Palestina.

Sumber : mirajnews.com
Lebih baru Lebih lama